Selamat Datang di Blog KKG PAI Balikpapan, Silahkan dibaca dan dipelajari untuk adik-adik yang saat ini belajar di rumah

Penjelasan Materi PAI Kelas 6 BAB 10 Sesi 2


KISAH KETELADANAN NABI YAHYA a.s dan NABI ISA a.s

Assalamu’alaikum warohmatullaahi wabarokaatuh

Anak-anakku soleh dan solehah.

Berjumpa lagi dengan saya ibu/bapak ….

Bagaimana kabarnya hari ini? Semoga kalian semua selalu dalam keadaan sehat wal’afiat.

Namun sebelumnya, bagi kalian yang belum subscribe chanel PAI TV silahkan subscribe dulu ya… tekan tombol like, share, dan coment, agar chanel ini bisa terus berkembang dan memberikan manfaat bagi kita semua.

Baiklah anak -anak yang sholeh sholeha, sebelum belajar kita mulai, terlebih dahulu kita membaca doa sebelum belajar agar apa yang kita pelajari hari ini bisa bermanfaat dan mudah kita fahami. Aamiin

Auzu billahi minasy syaithonirrojim

Bismillahirrahmaanirrahim, Robbi zidni ilman, warzuqni fahman.

A.  Kisah Keteladanan Nabi Yahya a.s

    Nabi Yahya a.s. adalah anak nabi Zakaria a.s. Nabi Yahya a.s. adalah seorang yang bertakwa. Beliau adalah seseorang yang cerdik pandai, berfikiran tajam sejak ia berusia muda dan berbakti kepada kedua orang tuanya. 

    Disamping itu, nabi Yahya a.s. terkenal sebagai seorang nabi yang teguh pendirian dalam berdakwah. Sebagai contoh nabi Yahya a.s. tetap menyampaikan larangan Allah Swt. kepada raja Hirodus yang ingin mengawini anak tirinya, Herodia. Nabi Yahya as tidak menghiraukan ancaman raja demi untuk menegakkan kebenaran dan melawan kebatilan. 

  Bersama nabi Zakaria (ayahnya), nabi Yahya a.s. berdakwah menyebarkan agama tauhid kepada umatnya; sehingga mereka terpelihara. 

    Ucapan dan perbuatan nabi Yahya as selalu diikuti, karena beliau menjadi panutan atau suri teladan masyarakat saat itu. Selain itu sikap hormat Yahya kepada orang tua dan taat beribadah kepada Allah Swt. menjadi teladan bagi siapa pun juga. Apalagi ayah beliau nabi Zakaria merupakan sosok yang takwa kepada Allah Swt. Oleh sebab itu walaupun kita hidup di zaman nabi Muhammad saw., namun perilaku nabi Yahya a.s. dapat kita jadikan teladan, seperti hormat kepada orangtua, pemberani dan teguh pendirian.

B.  Kisah Keteladanan Nabi Isa a.s

Nabi Isa a.s. diutus Bani Israil, untuk mengajarkan tentang ke-Esaan Tuhan dan menyelamatkan mereka dari kesesatan. Nabi Isa a.s. merupakan salah satu dari Rasul Ulul Azmi. Nabi Isa a.s. dilahirkan pada tahun 622 sebelum Hijriah atau sebelum tahun Masehi. Dalam al-Qur’ān, nabi Isa a.s. disebut Isa bin Maryam atau Isa al-Masih. Ia diangkat menjadi nabi pada tahun 29 M dan ditugaskan berdakwah kepada Bani Israil di Palestina. Namanya disebutkan sebanyak 25 kali di dalam al-Qur’an. Sebagai bukti kenabiannya, nabi Isa memiliki mukjizat, seperti bisa berbicara sewaktu masih bayi dalam pangkuan ibundanya, atas izin Allah Swt. beliau menghidupkan burung yang terbuat dari tanah liat, menyembuhkan orang yang terkena lepra, menyembuhkan orang buta atau tuna netra. 

    Nabi Isa a.s. adalah utusan Allah Swt. dan diberi Kitab Suci Injil. Dalam menyampaikan ajaran tauhid, beliau mendapat penolakan Bani Israil tetapi tetap gigih menyampaikannya. 

Mukjizat Nabi Isa a.s.

Seperti telah dijelaskan sebelumnya di atas, bahwa Nabi Isa a.s. diberi mukjizat oleh Allah Swt. yang diceritakan dalam Q.S al-Ma'idah:110, intinya yaitu:

a. Nabi Isa a.s. dapat berbicara dengan manusia ketika masih bayi atau masih dalam buaian;

b. Dapat menyembuhkan orang yang buta sejak dalam kandungan ibu;

c. Dapat menyembuhkan orang yang berpenyakit lepra dengan seizin Allah Swt.; 

   Sementara itu sebelum diangkat ke langit, Nabi Isa a.s. menyampaikan kabar kepada para pengikutnya bahwa akan datang seorang Nabi dan Rasul bernama Ahmad. Nabi dan rasul yang dimaksud Nabi Isa a.s. ialah penutup dari seluruh Nabi dan Rasul, yakni Nabi Muhammad saw. Ahmad sesungguhnya nama lain dari Nabi Muhammad saw., yang ajarannya akan melengkapi seluruh ajaran Nabi dan Rasul sebelumnya. 

Berdasarkan kisah Nabi Isa a.s. di atas, marilah kita ambil hikmah dan suri teladan yaitu:

a. Kita harus menjaga kehormatan diri, kehormatan orangtua dan keluarga. Seperti yang dicontohkan Maryam, ibunda Nabi Isa a.s.

b. Kita harus berani berkata yang benar.

c. Kita harus meyakini bahwa Nabi Isa a.s. adalah seorang Rasul.

d. Kita meyakini bahwa Nabi Isa diberi wahyu berupa Kitab Suci Injil.

e. Kita harus menyembah Allah Swt., Tuhan Yang Maha Esa dan Maha Suci.

f. Kita yakin bahwa orang yang takwa pasti dilindungi oleh Allah Swt. seperti Nabi Isa a.s. yang dikejar-kejar pasukan Romawi untuk disalib, tapi Allah Swt. menyelamatkannya.

C.  Kisah Keteladanan Ashabul Kahfi

    Ashabul Kahfi menceritakan tujuh orang pemuda dan seekor anjing yang ditidurkan oleh Allah Swt. selama 309 tahun. Kisah Ashabul Kahfi dapat kita temui dalam Q.S. al- Kahfi/18:13.

Artinya: “Kami ceritakan kepadamu (Muhammad) kisah mereka dengan sebenarnya. Se-sungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambahkan petunjuk kepada mereka.” (Q.S. al-Kahfi/18:13)

    Ashabul Kahfi merupakan kisah perjuangan tujuh orang pemuda yang menyelamatkan keyakinannya kepada Allah Yang Maha Esa. Mereka hidup di negeri Syam yang dikuasai bangsa Romawi. Saat itu Syam diperintah oleh gubernur Romawi yang amat kejam, Daqianus namanya. Daqianus ialah seorang penyembah berhala yang amat fanatik. Ia menyebar mata-mata ke seluruh negeri Syam untuk mengetahui orang-orang yang tidak menyembah berhala. Jika orang suruhan Daqianus menemukan anggota masyarakat yang tidak menyembah berhala seperti yang dilakukan Daqianus, maka mereka akan diseret ke hadapan Daqianus. 

    Ashabul Kahfi adalah sekelompok pemuda yang beriman kepada Allah Swt., yang meyakini bahwa tidak ada yang berhak disembah kecuali Allah Swt. semata. Mereka teguh di atas keyakinan yang benar. Meskipun bertentangan dengan mayoritas masyarakat ketika itu. Ashabul Kahfi mengambil keputusan untuk menghindari kejaran Daqianus dengan cara bersembunyi di gua. Demi menyelamatkan akidah dan keyakinan mereka. Sebelumnya mereka berdoa kepada Allah Swt.

    Lalu Allah Swt. pun mengabulkan doa mereka dan memudahkan urusan mereka. Mereka berlindung di dalam sebuah gua yang cukup luas sehingga mereka bisa tinggal dengan nyaman di dalamnya. Allah Swt. juga menidurkan mereka di dalam gua tersebut selama 309 tahun, sehingga mereka tak dapat dibangunkan oleh suara apa pun.

    Ashabul Kahfi tidur di dalam gua mendapat perlindungan dan penjagaan dari Allah Swt. Sinar matahari tidak masuk ke dalam gua, sehingga tidak langsung mengenai tubuh mereka, sehingga tubuh mereka tidak rusak. Dengan demikian mereka pun tidak merasa kepanasan dengan sengatan sinar matahari. Bahkan Allah Swt. menjadikan orang yang melihat Ashabul Kahfi mengira bahwa mereka dalam keadaan terbangun. Ketika Allah Swt. membangunkan Ashabul Kahfi, maka salah satu dari mereka pergi ke kota dengan membawa uang untuk membeli makanan. Apa yang didapati salah saorang Ashabul Kahfi tersebut? Ternyata ia mendapati negeri (yaitu negeri Daqianus) sudah berubah, penduduk dan pemerintah pun telah berganti. Penduduk tidak mengenali mereka, juga tidak seorang pun yang dia kenal dari penduduk negeri tersebut.

    Demikianlah kisah Ashabul Kahfi yang beriman kepada Allah Swt. dan jujur dengan keimanannya tersebut, maka Allah Swt. balas keimanan dan kejujuran mereka dengan menyelamatkan dan memuliakan mereka dengan menjadikan mereka sebagai teladan bagi orang-orang yang beriman hingga akhir zaman.

    Oleh sebab itu, sebagai anak muslim kita harus memiliki sikap teguh pendirian terhadap keyakinan yang benar. Seperti yang dicontohkan Ashabul Kahfi yang berusaha untuk menyelamatkan akidahnya (keimanannya) kepada Allah Swt. Kita harus yakin, bahwa orang yang beriman dapat perlindungan dari Allah Swt. Hal itu diperlihat Allah Swt. yang melindungan Ashabul Kahfi tersebut.

Mari kita akhiri dengan bacaan hamdalah  doa kafaratul majlis . alhamdulilaahirobbil’alamiin subhanakalaahumma wabihamdika asyhadu anla ilahailla anta astaghfiruka waatuubu ilaik.

Wassalamu’alaikumwarohmatullaahi wabarokaatuh

Anak-anak bisa langsung simak juga videonya...!!! 

LihatTutupKomentar