Etika Profesional dalam Menyikapi Revisi Kurikulum
Revisi kurikulum memang sedang hangat diperbincangkan. Sebagai guru, kita tentu ingin selalu update dan cepat menyesuaikan dengan segala perubahan. Namun, penting untuk diingat: menjadi guru profesional bukan hanya soal cepat tahu, tapi juga tahu diri. Jangan terburu-buru menerapkan sesuatu sebelum ada arahan resmi dari pimpinan sekolah.
Mengetahui adanya revisi kurikulum bukan berarti kita bisa langsung menerapkannya sesuka hati. Guru adalah bagian dari sistem yang terstruktur. Sikap terburu-buru tanpa koordinasi dengan kepala sekolah dapat menciptakan kebingungan, bahkan disharmoni di lingkungan kerja. Etika dalam bekerja tetap harus dijaga.
Lalu, apa yang sebaiknya dilakukan saat ini?
-
Sabar dan tunggu arahan.
Tunggulah sampai kepala sekolah menyampaikan kebijakan resmi, apakah revisi kurikulum akan diterapkan secara bertahap atau menyeluruh. -
Jangan revisi jadwal pelajaran.
Jika belum ada keputusan, gunakan saja jadwal lama. P5 masih ada? Tidak masalah, ikuti saja sambil menunggu kebijakan baru. -
Jangan utak-atik perangkat ajar.
Jika CP (Capaian Pembelajaran) terbaru belum ditetapkan di sekolah, tetap gunakan CP lama untuk menyusun perangkat ajar. Jangan buru-buru ganti. -
Jangan buru-buru minta SK diubah.
Jika SK pembagian tugas belum sesuai dengan struktur terbaru, jangan langsung menuntut perubahan. Kepala sekolah pasti sedang menyusun kebijakan yang tepat.
Perlu disadari bahwa kepala sekolah umumnya sudah mengetahui lebih dahulu tentang revisi kurikulum dibandingkan guru. Jika saat ini belum ada tindak lanjut, itu bukan berarti tidak tahu, melainkan sedang mempertimbangkan langkah terbaik.
Ketika saatnya tiba dan kebijakan resmi ditetapkan, maka di situlah saat kita melaksanakan tugas dengan optimal. Bekerja sesuai arahan akan menciptakan keharmonisan dan profesionalisme di lingkungan sekolah.
Mari jadi guru yang tanggap, namun tetap santun dalam sikap. Tahu kapan harus bergerak, dan tahu kapan harus menunggu.
“Menjadi guru profesional bukan soal siapa yang paling dulu tahu, tapi siapa yang paling tahu bagaimana bersikap.”
Penulis : Aznur Panca Saputra
Editor : Bayiehaqie