KKG PAI Balikpapan │ Balikpapan - Dalam semangat membangun generasi yang hebat dan cinta tanah air, Ibu Enni Prasetiani, guru SDN 006 Balikpapan Kota, menghadirkan inovasi sekolah bertajuk Maker atau Mading Kreatif. Inovasi ini bertujuan memberikan pemahaman sekaligus meningkatkan penerapan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat dan cinta bangga paham Rupiah di lingkungan sekolah. Kegiatan diawali dengan koordinasi bersama Kepala Sekolah, Ibu Yutmiatin, S.Pd., M.M., untuk mendapatkan dukungan penuh atas program tersebut. Langkah awal ini menegaskan pentingnya sinergi dalam setiap inovasi pendidikan.
Setelah mendapatkan restu dari kepala sekolah, Ibu Enni
kemudian melakukan sosialisasi ke setiap kelas. Ia memperkenalkan konsep 7
kebiasaan dan cinta Rupiah dengan bahasa yang sederhana agar mudah dipahami
oleh siswa. Mengingat sebagian besar siswa masih baru, pendekatan komunikatif
menjadi kunci dalam kegiatan ini. Selain itu, siswa dilibatkan aktif dalam
pembuatan mading kreatif di setiap kelas.
"Anak-anak perlu jembatan visual dan aktivitas nyata untuk memahami nilai-nilai besar, dan mading kreatif ini menjadi sarana yang tepat untuk menghidupkan nilai tersebut," ujar Ibu Enni Prasetiani.
Proses pembuatan mading dilakukan dengan penuh semangat,
kolaborasi, dan kreativitas antara guru dan siswa. Setiap kelas diberi
kebebasan untuk mengeksplorasi ide dalam mengemas 7 kebiasaan anak hebat dan
cinta Rupiah menjadi informasi yang menarik. Setelah selesai, mading tersebut
disosialisasikan bersama di lapangan sekolah, disertai dengan penjelasan dari
perwakilan siswa. Kegiatan ini juga sekaligus menjadi bentuk konkret
implementasi program Guru Penggerak Bertunas dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
"Mading kreatif bukan sekadar hiasan dinding, melainkan media hidup untuk menguatkan karakter, membangun rasa bangga, dan menanamkan semangat cinta tanah air sejak dini," kata Ibu Yutmiatin, S.Pd., M.M., memberikan apresiasi.
Dengan hadirnya inovasi ini, SDN 006 Balikpapan Kota
menunjukkan keseriusannya dalam menumbuhkan karakter positif di tengah peserta
didiknya. Melalui karya nyata seperti Maker, siswa tidak hanya belajar teori,
tetapi juga mengalami langsung proses berpikir kreatif dan bertanggung jawab.
Semoga inovasi ini menjadi inspirasi bagi sekolah lain untuk terus bergerak
maju. Karena pendidikan sejatinya adalah tentang menyalakan semangat dalam jiwa
generasi masa depan.
Jurnalis: Aznur Panca Saputra
Editor : Runza