KKG PAI Balikpapan | Balikpapan - Usai menyelesaikan Ujian Sekolah Berbasis Kota (USBK) Tahun Pelajaran 2024/2025, SDN 003 Balikpapan Kota kembali menorehkan semangat kebersamaan lewat kegiatan Perkemahan Jumat Sabtu (Perjusa). Kegiatan ini diinisiasi oleh Kepala Sekolah sekaligus Mabigus, Ibu Hj. Puji Sadarani, S.Pd., MM., sebagai bentuk pendidikan karakter dan kemandirian siswa. Dilaksanakan pada (9-10/5/2025), Perjusa menjadi momen yang sangat dinanti oleh seluruh siswa kelas VI. Sebanyak 109 peserta didik dengan antusias mengikuti kegiatan ini dengan izin dari orang tua masing-masing.
Tak hanya siswa, para dewan guru, staf, dan karyawan juga turut serta menyukseskan kegiatan ini. Mereka bahu-membahu memberikan pengawasan dan pelayanan penuh demi kelancaran setiap rangkaian kegiatan. Kehadiran mereka memberikan rasa aman dan nyaman bagi peserta didik dalam menjalani pengalaman bermalam di sekolah. Ini menjadi bukti nyata kolaborasi yang solid antara seluruh unsur sekolah dalam membentuk karakter peserta didik.
“Perjusa bukan sekadar berkemah, tetapi ruang latihan untuk membentuk pribadi yang mandiri, tangguh, dan peduli terhadap sesama,” Hj. Puji Sadarani, S.Pd., MM.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Mabigus dengan penuh semangat dan doa untuk keselamatan serta keberkahan seluruh rangkaian acara. Perjusa kali ini juga mendapat dukungan dari berbagai pihak eksternal, seperti RT setempat, Kwartir Ranting dan Cabang Pramuka Balikpapan, hingga Babinkamtibmas dari Polresta Balikpapan yang turut hadir memantau langsung. Sinergi ini membuktikan bahwa pendidikan bukan hanya tanggung jawab sekolah, tetapi juga menjadi perhatian masyarakat luas. Hal ini sekaligus menjadi contoh kolaborasi sosial dalam mendukung dunia pendidikan yang aman dan berkualitas.
Beragam kegiatan pun mengisi dua hari kebersamaan ini, mulai dari permainan edukatif, jelajah Pramuka, hingga kompetisi yel-yel dan keterampilan seperti semaphore, sandi morse, TTS Pramuka, dan penguatan nilai Dasa Darma. Peserta dibagi ke dalam 11 regu yang saling berkompetisi sehat dan saling mendukung. Raut semangat, keceriaan, dan kerja sama terpancar dari setiap wajah anak-anak saat mengikuti kegiatan. Tak hanya fisik yang diasah, tetapi juga kecerdasan, kepemimpinan, dan nilai kebersamaan mereka diuji secara alami.
“Di tengah keseruan lomba, kami belajar bahwa menjadi kuat itu bukan karena sendiri, tapi karena saling menguatkan,” Dzaki , peserta Perjusa Regu Komodo.
Malam harinya, suasana berubah menjadi lebih syahdu dengan dilaksanakannya pentas seni dan renungan suci. Kegiatan ini menjadi momentum refleksi bagi para peserta untuk merenungi perjuangan mereka dan rasa syukur atas kebersamaan yang terjalin. Seni tari, puisi, lagu, hingga komedi ringan ditampilkan dengan ekspresi yang penuh semangat dan spontanitas. Di penghujung malam, peserta beristirahat dengan rasa puas dan hati yang hangat, setelah menghabiskan waktu bersama dalam tawa, obrolan, dan makan malam kiriman orang tua yang diserahkan melalui pos penjagaan.
Pukul tengah malam, Pembina Keamanan memberikan instruksi untuk beristirahat agar kondisi tetap prima untuk kegiatan keesokan hari. Esok paginya, peserta mengikuti senam pagi, permainan persahabatan, dan persiapan penutupan kegiatan. Sebelum pulang, seluruh peserta dihimbau untuk melakukan pengecekan barang dan melaksanakan Semutling (sepuluh menit membersihkan lingkungan) sebagai bagian dari pembiasaan sekolah Adiwiyata. Kegiatan ini menjadi penutup yang sarat makna: mencintai lingkungan adalah bagian dari karakter yang harus dibentuk sejak dini.
“Kami tidak hanya membawa pulang tas dan perlengkapan, tapi juga kenangan dan pelajaran hidup yang sangat berharga,” – Nayla, peserta Perjusa Regu Cempaka.
Akhirnya, dengan langkah perlahan namun pasti, seluruh peserta meninggalkan gerbang sekolah dengan sejuta kesan. Dalam hati mereka tersimpan cerita kebersamaan, semangat juang, dan rasa sayang kepada teman serta alam sekitar. Perjusa telah menjadi ruang untuk belajar lebih dari sekadar teori—ia menjadi panggung praktik nilai-nilai kehidupan nyata. Diharapkan, dari pengalaman singkat ini akan lahir generasi yang tangguh, berkarakter, dan penuh empati. Dan SDN 003 Balikpapan Kota kembali mencatatkan sejarah kecil yang akan dikenang besar oleh anak-anak bangsa.
Jurnalis : Lestari
Editor : Runza