KKG PAI Balikpapan | Belakangan ini, kolom komentar di berbagai platform edukasi diramaikan oleh pertanyaan serupa: "Berapa sebenarnya biaya yang harus dianggarkan sekolah untuk mengikutsertakan guru dan kepala sekolah dalam Pelatihan Pembelajaran Mendalam (PM)?" Pertanyaan ini wajar, mengingat pelatihan tersebut kini menjadi salah satu agenda strategis nasional yang diarahkan untuk meningkatkan mutu pembelajaran secara signifikan.
Jawabannya? Beragam. Biaya pelatihan ini sangat tergantung pada estimasi dan kebijakan dari Balai Guru Penggerak (BGP) atau Balai Guru dan Tenaga Kependidikan (BGTK) setempat selaku penyelenggara kegiatan. Dari sejumlah sumber yang dihimpun di berbagai daerah, kisaran biayanya ada di angka Rp1,6 juta hingga Rp8 juta per peserta. Namun secara umum, angka rata-rata yang paling banyak ditemukan berada pada kisaran Rp2 juta sampai Rp3 juta.
"Kalau kita ambil angka tengah, yakni Rp2,5 juta per peserta, maka untuk satu sekolah yang mengirimkan tiga guru dan satu kepala sekolah, total biaya pelatihan mencapai Rp10 juta. Itu belum termasuk akomodasi, transportasi, atau penginapan jika lokasi pelatihan berada di luar kota."
Yang menarik, semua biaya tersebut ditanggung oleh Dana BOS Kinerja. Sebuah bentuk kepercayaan dan investasi besar dari negara kepada para guru. Sebab, alih-alih digunakan untuk kebutuhan langsung siswa seperti sarana belajar atau pengembangan infrastruktur, dana tersebut dialokasikan demi mendukung penguatan kapasitas pendidik. Ini menandakan bahwa substansi pelatihan Pembelajaran Mendalam dianggap sangat penting dan esensial untuk masa depan pendidikan Indonesia.
Namun, di balik keistimewaan ini, tersimpan tanggung jawab besar yang harus dipikul oleh para peserta. Pelatihan ini bukan pelatihan "kaleng-kaleng". Biaya besar yang dikeluarkan harus dibayar tuntas dengan dedikasi dan hasil nyata di sekolah masing-masing. Guru yang sudah ditunjuk harus sadar bahwa mereka membawa amanah besar untuk mengimbaskan ilmu yang didapat kepada rekan-rekan sejawat.
"Pilihannya hanya dua: ikut pelatihan ini dengan sungguh-sungguh dan menjadi agen perubahan di sekolah, atau hanya sekadar formalitas tanpa hasil, dan pulang dengan tangan kosong serta kualitas pembelajaran tetap di tempat."
Oleh karena itu, marilah kita sadari bahwa pelatihan ini bukan sekadar ajang gaya-gayaan atau label elite. Ini adalah momentum untuk membenahi kualitas pengajaran secara menyeluruh. Bila dilaksanakan dengan sungguh-sungguh, Pembelajaran Mendalam bisa menjadi kunci lahirnya generasi pembelajar yang tangguh, kritis, dan kompeten menghadapi tantangan zaman.
Penulis : Tim Redaksi Portal KKG PAI Balikpapan