Selamat Datang di Blog KKG PAI Balikpapan, Silahkan dibaca dan dipelajari untuk adik-adik yang saat ini belajar di rumah

Penjelasan Materi PAI Kelas 4 BAB 5 Sesi 2

 

KISAH KETELADANAN NABI HARUN a.s dan NABI ZULKIFLI a.s

Assalamu`alaikum  anak-anak yang soleh solehah….

Hari ini kita kembali lagi belajar pendidikan agama Islam

Namun sebelum belajar, marilah kita berdoa kepada Allah agar apa yang kita pelajari hari ini mendapatkan pahala dari Allah SWT dan bermanfaat untuk kita semua.

Ayo semuanya kita sama-sama angkat tangannya, kita mulai yaah..

Auzu billahi minasy syaithonirrojim

Bismillahirrahmaanirrahim. Robbi zidni ilman, warzuqni fahman…. Waj’alni minas sholihin. Aamin.

Baiklah anak-anak yang soleh-solehah kali ini kita lanjutkan materi yang kemaren yaitu tentang kisah keteladanan Nabi Ayyub dan Nabi Musa. Nah pada kali ini kita akan membahas tentang Kisah keteladanan Nabi Harun dan Nabi Zulkifli as.

Anak-anankku yang sholih sholihah

Nabi Harun a.s. adalah kakak kandung Nabi Musa a.s.. Tutur katanya fasih, perilakunya santun, dan kesetiaannya kepada Nabi Musa a.s. sangat besar. Nabi Harun a.s. selalu mendampingi Musa a.s. ketika menemui Firaun.

Nabi Musa a.s. dan Nabi Harun a.s. selalu membela orang yang tertindas. Kaum Bani Israil yang tertindas berhasil mereka selamatkan. Nabi Musa a.s. meninggalkan Bani Israil selama 40 hari untuk menemui Tuhan di puncak Gunung Sinai. Nabi Harun a.s. diserahi menjaga kaumnya. Akan tetapi, setelah Musa a.s. kembali, ia melihat kaumnya menyembah berhala (patung). Nabi Musa a.s. pun marah. Ia bergegas menemui kakaknya, Harun a.s.. Ia lalu memegang dan menarik rambut kepala saudaranya.

Harun berkata, “Wahai anak ibuku! Kaum ini telah menganggapku lemah dan hampir saja mereka membunuhku. Janganlah engkau permalukan aku di depan orang-orang, dan jangan engkau jadikan aku sebagai orang yang zalim.”

Nabi Musa a.s. sadar dan merasa bersalah, lalu berdoa kepada Allah:

Artinya: “Ya Tuhanku, ampunilah aku dan saudaraku dan masukkanlah kami ke dalam rahmat Engkau, dan Engkau adalah Maha Penyayang dari semua penyayang.” (Q.S al-A’raf /7: 151)

Baik Anak-anak yang soleh dan solehah, Yuk lanjutkan pelajaran selanjutnya yaitu Kisah Keteladanan Nabi Zulkifli as.

Zulkifli a.s., nama aslinya adalah Basyar. Nama Zulkifli didapatkan ketika seorang raja bernama Ilyasa (Nabi Ilyasa) mengumpulkan rakyatnya. Raja itu bertanya, “Siapakah yang sanggup berlaku sabar, jika siang berpuasa dan jika malam beribadah, maka ia akan diangkat menjadi raja” Tak seorang pun berani menyatakan kesanggupannya. Akhirnya anak muda bernama Basyar mengacungkan tangan dan berkata, “Saya sanggup Tuanku.” Sejak saat itulah ia dipanggil Zulkifli, yang artinya “sanggup”. Nabi Zulkifli a.s. adalah putra Nabi Ayyub a.s.. Seperti ayahnya, ia juga mempunyai sifat yang sabar dan teguh, serta taat beribadah. Nabi Zulkifli a.s. kemudian diangkat menjadi raja. Pada masa kepemimpinannya, ia berjanji kepada rakyatnya untuk menjadi hakim adil. Di waktu malam, ia beribadah dan di waktu siang ia berpuasa. Ia melakukan salat seratus kali dalam sehari. Tidurnya di waktu malam hanya sebentar. Allah berfirman yang artinya: “Dan (ingatlah kisah) Ismail, Idris dan Zulkifli. Semua mereka termasuk orang-orang yang sabar. Kami telah memasukkan mereka ke dalam rahmat Kami. Sesungguhnya mereka termasuk orang-orang yang Shalih.” (Q.S al-Anbiya’/21: 85-86)

Baiklah anak-anak yang soleh-solehah demikianlah pelajaran kita hari ini. Sebagai anak Shalih kita harus meneladani sikap para nabi yang selalu sabar dalam menghadapi cobaan dan tidak sombong ketika hartanya berlimpah. Semoga apa yang kita pelajari hari ini bermanfaat, Aamin 3X ya Rabbal Alamin. Yuuk kita tutup pelajaran kali ini dengan membaca Hamdallah “Alhamdulillahi Rabbil `Aalamiiin”.

Wassalamu Alaikum wr.wb.

LihatTutupKomentar