Tanggal 1 Muharram 1447 Hijriah yang jatuh pada hari Jumat, 27 Juni 2025 Masehi, bukan sekadar pergantian angka dalam kalender umat Islam. Ia adalah momen spiritual yang sarat dengan makna mendalam, sebuah titik awal untuk refleksi diri, hijrah hati, dan perbaikan amal. Dalam keheningan dan ketulusan, kita diajak menyambut tahun baru Islam dengan semangat pembaruan jiwa dan peningkatan kualitas iman.
Sejarah Singkat: Muharram dan Kalender Hijriah
Tahukah Anda bahwa penetapan 1 Muharram sebagai awal tahun Hijriah tidak bertepatan dengan peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad ﷺ dari Makkah ke Madinah? Sebenarnya, hijrah Nabi terjadi sekitar bulan Rabi’ul Awal. Namun, pada masa Khalifah Umar bin Khattab, para sahabat sepakat menjadikan momen hijrah sebagai awal penanggalan Islam. Keputusan ini bukan tanpa alasan; hijrah menandai transisi monumental umat Islam dari masa penuh tekanan menuju kemenangan dan keteraturan dalam kehidupan beragama dan bermasyarakat.
Muharram: Bulan Allah yang Dimuliakan
Muharram adalah bulan yang sangat mulia dalam kalender Islam, termasuk salah satu dari empat bulan haram yang dihormati sejak zaman Nabi Ibrahim. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sebaik-baik puasa setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, yaitu Muharram.”
(HR. Muslim No. 1163)
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
"Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan... di antaranya empat bulan haram."
(QS. At-Taubah: 36)
Empat bulan haram tersebut adalah Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab, yang semuanya memiliki keutamaan dan kedudukan istimewa dalam syariat Islam.
Fakta tentang Muharam
Meskipun doa akhir dan awal Tahun banyak yang membaca doa khusus saat pergantian tahun, sebenarnya tidak ada hadits shahih yang meriwayatkan doa tersebut dari Rasulullah ﷺ. Namun, berdoa dan bermuhasabah tetap dianjurkan kapan saja sebagai bentuk komunikasi dan penghambaan kepada Allah.
1 Muharram adalah tahun baru bagi umat Islam yang bukan saat hanya diisi dengan pesta kembang api atau hiburan semata, melainkan waktu untuk merenung, memperbaiki niat, dan menyusun resolusi ruhani yang memperkuat hubungan dengan Sang Pencipta.
Hijrah tidak selalu berarti berpindah tempat. Namun dapat dimaknai sebagai momen perpindahan dari keburukan menuju kebaikan, dari kelalaian menuju kesadaran, dari nafsu menuju iman. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Orang yang berhijrah adalah orang yang meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah.”
(HR. Bukhari No. 10)
Afirmasi dari Kepala Seksi Pendidikan Agama Islam Kantor Kementerian Agama Kota Balikpapan
Dalam refleksi menyambut Tahun Baru Islam, Ustadz Dr. Drs. H. Sartono, M.M. memberikan afirmasi yang menggugah:
“1 Muharram bukan hanya tentang awal kalender, tetapi tentang awal kesadaran. Mari jadikan momen ini sebagai hijrah ruhani meninggalkan kebiasaan yang melalaikan, menuju hidup yang lebih bertakwa, terarah, dan bermakna. Guru-guru PAI harus menjadi teladan dalam menanamkan semangat hijrah ini kepada generasi penerus Islam.”
Hijrah Batin di Era Digital
Di tengah derasnya arus informasi dan distraksi media sosial, hijrah masa kini mengandung makna yang lebih dalam yaitu hijrah dari gawai yang melalaikan menuju gawai yang mendekatkan kepada ilmu dan dzikir.Hijrah dari pengajaran formal semata menuju pendidikan ruhani yang menanamkan akhlak mulia. Hijrah dari konten viral yang kosong menuju ilmu yang bermanfaat dan menghidupkan hati.
Kegiatan Inspiratif di Sekolah
Sebagai guru Pendidikan Agama Islam (PAI), kita dapat menghidupkan semangat 1 Muharram dengan berbagai kegiatan bermakna, seperti:
1. “Surat untuk Diri di Masa Depan”.
Siswa menulis harapan dan target akhlak yang ingin dicapai sepanjang tahun.
Tadarus dan Dzikir Awal Tahun
Membuka tahun baru dengan membaca ayat suci Al-Qur’an dan doa bersama.
2. Belajar "Sejarah Kalender Hijriah & Makna Hijrah"
Memahami latar belakang dan hikmah hijrah dalam kehidupan sehari-hari dapat dilakukan dengan
Hijrah Challenge – 10 Hari Amal Baik.
Misalnya, tidak berkata kasar, tidak menyontek, salat tepat waktu, dan lain-lain.
Dengan demikian, Tahun Baru Islam adalah panggilan suci untuk berhijrah dari gelap menuju terang, dari lalai menuju sadar, dan dari kesibukan dunia menuju kedamaian bersama Allah SWT. Semoga kita semua termasuk golongan yang memulai tahun ini dengan taubat, niat tulus, dan amal saleh.
Allah berfirman:
“Barang siapa yang berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka akan mendapatkan tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak.”
(QS. An-Nisa: 100)
Selamat Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 H. Mari kita mulai tahun ini dengan langkah penuh cahaya, semangat baru, dan hati yang bersih.
Penulis : Tim Redaksi Portal KKG PAI Balikpapan Kota.
Editor : Runza